Jumat, 23 Maret 2012
zoologi verteb, PISCES
makalah zoologi vertebrata, pisces
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak jenis hewan yang hidup di air yang di sebut ikan, namun hanya mengenahui tentang morfologinya saja sedangkan anatominya sama sekali tidak mengetahuinya. Pada kesempatan kali ini akan di lakukan praktikum untuk membahas mengenai struktur tubuh ikan, bukan hanya Morfologinya tetapi juga Anatominya. Ikan merupakan hewan vertebrata dari super kelas Pisces dan kelas Agnata, dari kedua kelompok tersebut terdapat tiga kelas yang hidup sekarang ini. Kelompok ikan yang paling rendah dan paling sederhana yaitu ikan hantu seperti belut dan lintah laut ( kelas Cyclostomata), vertebrata terendah yang memiliki tulang belakang terpisah dan lengkap, embelan berpasangan, sisik di kulit, rahang yang dapat di gerakkan, dan banyak celah insang seperti ikan hiu dan pari (kelas Chondrichthyes), dan vertebrata yang memiliki kerangka bertulang keras, sisik yang terdiri dari beberapa jenisdan sebuah jalan keluar dari insang di setiap sisi (kelas Osteichthyes).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui struktur tubuh baik Morfologi maupun Anatomi hewan vertebrata yaitu ikan dari super Kelas Pisces, kelas Agnata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Super Kelas Pisces, kelas Agnatha
Yang termasuk dalam kelas ini adalah Ostracoderma yang merupakan Agnata purba yang telah punah, sedang yang masih hidup adalah sub kelas Cyclostomata (Cyclus = bulat, Stoma = mulut). (yasin. 1992. Hal. 35)
2.1.1 Ciri khusus dari cyclostomata adalah sebagai berikut :
(Yasin, 1992. Hal. 35)
1. Tubuh silindris, bagian ekor pipih, sirip median di topang oleh jejari sirip tulang bertulang rawan, kulit halus dan lembut, mengandung kelenjar mukus yang bersel tunggal, tidak bersisik, tidak memiliki rahang dan tidak memiliki sirip yang berpasangan.
2. Mulut terletak pada ventro-anterior dan merupakan mulut penghisap, pada pinggiran mulut terdapat papil daging atau tentakel, pada sebelah median terdapat sebuah saku rongga hidung.
3. Tulang tempurung kepala dan archus vicelaris (tempat insang) berupa tulang rawan, terdapat notochord yang dilengkapi oleh archus neuralis yang tidak sempurna sebagai wakil vertebrata.
4. Cor terbagi atas dua ruangan auriculum dan ventriculum, terdapat banyak archus aorticus pada bagian insang, darah mengandung leucocyt dan arythrocyt yang bulat bernukleus.
5. Pada daerah kanan kiri pharynk terdapat 6-14 pasang insang yang berada dalam saku.
6. Memiliki dua ren yang mempunyai saluran papilae urogenitalis.
7. Otak telah berkembang baik dengan 8 atau 10 pasang saraf cranialis, terdapat alat pendengar yang mempunyai setengah saluran melingkar.
8. Suhu tubuh tergantung lingkungan (Poikilothermis).
9. Memiliki sebuah gonad yang besar tanpa saluran, pembuahan terjadi diluar, telur akan menetas menjadi larva dahulu (Fetromyzon marinus), tetapi ada juga yang langsung menjadi hewan (Polistotrema stouti).
Tubuh yang terdiri atas bagian kepala dan badan merupakan gabungan yang terbentuk silendris dengan ekor yang pipih. Pada bagian dorsal sebelah posterior dan ekor terdapat sirip. Sebelah ventral pada kepala terdapat bentuk cangkir yang disebut corong mulut, yang bertepi dengan pipil yang lunak dan didalamnya terdapat gigi dari zat tanduk yang meruncing berwarna kuning, sebuah nostrum terdapat pada media-dorsalis kepala. Dibelakangnya sebelah dalam terdapat suatu selaput tebal membungkus organ non pinealis. Sepasang mata besar terdapat di sebelah lateral yang diliputi lapisan kulit yang transparan. Dibelakangnya terdapat celah-celah insang yang bulat. Selanjutnya sepasang latero-median terdapat saluran yang berisi indra peraba, dimana saluran ini memanjang hingga keekor. Anus terbuka sebelah ventral pada dasar batas ekor dan badan di dekatnya sebelah belakang terdapat lubang papil urogenitalis. Saluran tubuh hewan ini di bungkus oleh epithel dengan glandulae mucosa dan sisik. (Yasin, 1992. Hal. 36-37)
2.1.2 Sistematik
Kelas Agnata terbagi dua sub kelas yaitu :
(yasin, 1992. Hal. 40-41)
1. Sub kelas Ostracoderma
2. Sub kelas cyclostomata
Ordo 1 Petromyzontia
Ordo 2 Myxinodia
2.2 Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
Chondrichthyes (Chondros = tulang rawan, ichthyes = ikan ) yang merupakan vertebrata terendah yang memiliki columna vertebralis sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah membengkokkan tubuhnya. Kecuali itu telah memiliki tulang rahang dan beberapa pasang appendage berupa pina. Hampir semuanya hidup di laut. (Yasin. 1992. Hal. 41)
Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya, disebut ikan bertulang rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan dan bukan dari tulang keras. Namun demikian, pada sebagian besar spesies, beberapa bagian kerangka di perkuat oleh butiran berkalsium. (Campbel, 2003. Hal. 255)
2.2.1 Ciri dari Chondrichthyes yaitu :
(Radiopoetro, 1986. Hal. 450)
1. Endosskeleton seluruhnya terdiri atas kartilago dengan sedikit klasifikasi tetapi tulang sebenarnya tidak ada
2. Eksoskeleton terdiri dari sisik-sisik placoiddengan banyak kelenjar mucosa
3. Rima oris terdapat di sebelah ventral dari kepala.
4. Ada gigi yang sebenarnya ialah sisik placoid
5. Pada dinding intestinum terdapatplica spiralis
6. Bagian terakhir dari intestinum, ialah rectum, bermuara kedalam cloaca
7. Tidak ada pneumafocyst
8. Ada 5-7 pasang celah insang yang langsung bermuara keluar
9. Tidak ada operculum
10. Cor terdiri atas satu ruangVentriculum dan satu auriculum dengan sinus venosus, conus arteriosus, hanya berisi darah vena, terdapat beberapa pasang archus aorticus, erytrocyt, berbentuk oval dan berinti. (Yasin, 1992. Hal. 42)
11. Memiliki 10 pasang nervi cranialis
12. Suhu tubuh tergantung pada lingkungannya (poikilothermis)
13. Seks terpisah, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, ovipar atau vivipar.
Chondrichthyes menunjukan suatu perkembangan kemajuan nila dibandingkan dengan Cylostomata dalam hal : (Yasin, 1992. Hal. 42)
1. Adanya sisik yang meliputi tubuh
2. Adanya sepasang pina literalis
3. Geraham yang dapat digerakan bersendi pada tulang cranium
4. Gigi yang dilapisi email pada rahang
5. Tiga bagian saluran setengah lingkaran pada alat pendengaran
6. Sepasang alat reproduksi dan saluran-salurannya.
2.2.2 Sistematika
Chondrichthyes terbagi atas dua super ordo :
(Yasin, 1992. Hal : 48)
1. Super ordo Selachii (bertubuh torpedo)
Ordo 1 Heterodontida (ikan hiu berkepala bison)
Ordo 2 Hexanchida (ikan hiu sapi)
Ordo 3 Lamnida (ikan hiu berkepala palu)
Ordo 4 Squalida (ikan hiu berkepala anjing)
2. Super ordo Hypotrematica
Ordo 1 rajida (ikan hiu pipih)
Ordo 2 Holocephalii
2.3 Kelas Osteichthyes (ikan bertulang keras)
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini di ambil dari kata latin. Ichthyes juga berarti ikan berasal dari kata yunani dan kata ini di pakai dalam Ichthyologi yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. (Yasin, 1992. Hal. 49)
Ikan paling khas merupakan ikan yang memiliki kerangka dengan tulang keras, diselaputi oleh sisik dermal, biasanya memiliki tubuh seperti gelendong, berenang dengan sirip, dan bernafas dengan insang. Berbagai macam spesies ini menempati air tawar, payau atau laut, dan baik air hangat maupun dingin. (tracy I. Storer, hal. 514)
Di antara semua kelas vertebrata, ikan bertulang keras adalah yang paling banyak jumlahnya, baik dalam jumlah hal individu maupun spesies. Berukuran 1 cm dan lebih dari 6 m, ikan bertulang keras sangat melimpah dilaut dan di hampir setiap habitat air tawar. (Campbel, 2003. Hal. 256)
2.3.1 Ciri-ciri khusus yaitu :
(Yasin, 1992. Hal. 49)
1. Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa, biasanya diliputi oleh sisik, sirip biasanya di sokong oleh jari duri tulang rawan atau kerastidak berkaki.
2. Mulut terletak di ujung, dan bergigi. Rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala, bermata besar, tidak berkelopak mata.
3. Skeleton terutama berupa tulang keras
4. Cor terdiri atas dua ruangan (auriculum dan ventriculum)
5. Pernafasan di lakukan dengan beberapa insang yang terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari pharynk, tertutup oleh operculum
6. Terdapat 10 pasang nervi cranialis
7. Suhu tubuh tergantung pada lingkungan sekitar
8. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar, fertilisasi eksternal, telur kecil berukuran sampai 12mm, kandungan kuning telur bermacam-macam, segmentasi biasanya secara meroblastis, tidak mempunyai membran embryo, hewan mudanya kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa.
Bentuk tubuh pada Osteichthyes bermacam-macam, tapi sebagian besar berbentuk gelendong pipih, ukuran tinggi tubuh lebih dari pada lebarnya, maka penompang potongannya berbentuk oval. Bentuk gelendong atau torpedo itu memudahkan gerak dalam air. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum. Badan membentang dari akhir operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat di ujung muka moncong mempunyai rahang yang bergigi baik, sebelah dorsal moncong terdapat sepasang lubang hidung sebelah luar. Mata terletak di sebelah lateral tanpa kelopak mata. Di sebelah belakang mata terbentang operculum, di dalam di bawahnya terdapat sejumlah sisir insang.anus terdapat di muka pina analis. (Yasin, 1992. Hal. 50)
Berdasarkan anatomi sirip ekor dibedakan atas 4 type :
1. Type Protocercal, yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul.
2. Type Piphicercal, yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dengan bentuk ujung runcing.
3. Type Homocercal, yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit dan ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.
4. Type Heterocercal, yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua bagian yang tidak sama panjangya.
Seluruh tubuh pada Osteichthyes di bungkus oleh kulit yang terdiri atas epidermis halus, yang menghasilkan mukosa guna memudahkan gerak di dalam air dan melindungi diri terhadap mikro organisme yang menyebabkana penyakit.
Pada tubuh dan ekor di epidermis terdapat sisik yang tersusun secara bertindihan seperti genting rumah. Pada Osteichthyes terdapat tiga macam sisik, yaitu : ( Kumalkamil.blogspot.com)
1. Ctenoid
Yaitu sisik yang berbentuk sisir. pada bagian posterior sisik ctenoid dilengkapi dengan ctenii (gerigi kecil). Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung dentine atau enamel dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan transparan. Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di dalam dermis dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan dengan air.
2. Cycloid
Yaitu sisik pertumbuhan berlangsung dengan membentuk lingkaran tambahan yang konsentris.Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, tidak di lengkapi dengan gerigi kecil pada sisik.
3. Ganoid
Yaitu sisik yang berbentuk belah ketupat di tengah.Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus. Ikan dan semua hewan vertebrata lainnya memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung ikan lebih berkembang dibandingkan Arthropoda dan cacing. Pada ikan, jantung sudah mulai terbagi dengan jelas menjadi dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Selain itu, sudah terdapat katup yang membatasi kedua ruang tersebut. Selain kedua ruang tersebut, terdapat juga struktur lain yang juga menyerupai ruang di bagian posterior (belakang) dari serambi. Struktur ini disebut sinus venosus. Sinus venosus menampung darah dari vena sebelum memasuki serambi. Darah ikan akan meninggalkan jantung ketika serambi jantung berkontraksi dan membawa darah yang kaya CO2 menuju insang, melewati konus arteriosus, yaitu arteri utama yang meninggalkan jantung. Dari konus arteriosus kemudian ke aorta ventralis, kemudian ke arteri afferen brakialis yang melewati sistem insang. Di dalam insang, terjadi pertukaran udara dan darah diteruskan beredar ke seluruh tubuh.
Sisik dan sirip merupakan exeskeleton, sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum vectoralis, tulang-tulang kecil yambahan uang menyokong sirip. (Yasin, 1992. Hal. 55)
Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium, capsula, dan skeleton viseralis.
Columna vertebralis terdiri atas centrum, archus neuralis, spina neuralis, archus haemalis dll.
Tubuh dan ekor sebagian besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen (Myomers) antara segmen-segmen terdapat lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa (Myocomata).
2.3.2 Sistematika
Ada dua sub kelas pada kelas osteichthyes yaitu :
1. Sub kelas: Dipnoi
2. Sub kelas : Teleostei
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Dilaksanakan pada :
Pukul : 09:10 – 12:00 WIB
Hari / Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2011
Tempat : Laboratorium MIPA IAIN RF Palembang
3.2 Alat dan Bahan
No Nama Alat/Bahan Jumlah
1 Gunting 1
2 Carter 1
3 Capit/ penjepit 1
4 Tisu 1
5 Kaca pembesar 1
6 Kantong plastic 1
7 Ikan (Cyprinus carpio) 1
3.3 Cara kerja
1. Amati bagian luar (morfologi) dari Cyprinus carpio
2. Gambar bagian morfologi beserta keterangannya
3. Lakukan pembedahan, dan amati bagian dalam (anatomi) dari Cyprinus carpio
4. Kemudian gambar lagi bagian anatominya beserta keterangannya
5. Buat laporan praktikum sementara sebagai bukti bahwa telah mengikuti praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah di lakukan di peroleh hasil sepeerti di bawah ini:
Gambar 1. (Inspectio Cyprinus carpio)
Ket :
A. Caput (kepala)
1. Rima oria
2. Fovea nasalis
3. Organon vinus
4. Apparatus opercularis
B. Truncus (badan)
5. Squama
6. Linea literalis
7. Anus
8. Pinnae pecturalis
9. Pinnae abdominalis
10. Pinna analis
11. Pinna dorsalis
C. Cauda (ekor)
12. Pinna caudalis
Gambar 2. (Apparatus opercularis)
Ket :
1. Operculare
2. Praeoperculare
3. Suboperculare
4. Interoperculare
5. Membrane branchiostegalis
6. Radii branchiostegii
Gambar 3. (type squama)
Ket :
1. Sel pigmen
2. Kristal guanin
3. Garis konsentrasi
4. Garis radier
Gambar 4. (Type cauda)
Ket :
Type cauda diatas adalah type Homocercal
Gambar 5. (Topografi)
Ket :
1. Branchia
2. Cor
3. Hepar
4. Vesika fellea
5. Gonad
6. Intestinum
7. Ren
8. Lien
9. Pneumatocyst
10. Ductus pneumatocyst
11. Muara gonad
12. Anus
Gambar 6. (Sistem digestorium)
Ket :
1. Cavum oris
2. Pharynk
3. Esophagus
4. Ventriculus
5. Interesting
6. Anus
Gambar 7. (Sistem urogenetalia masculina, (gonad) )
Ket :
Gonad di atas adalah jantan
Gambar 8. (Skeleton)
Ket :
1. Centrum
2. Spina neuralis
3. Arcus neuralis
4. Nurapophysis
5. Haemapophysis
6. Arcus haemalis
7. Casta haemalis
Bambar 9. (sistema muscular)
Ket :
1. M. epaxiales
2. Septum lateralis
3. M. hipoxiales
4. Myocominata
5. Myomer
Gambar 10. (Sistem musculare)
Ket :
A. Bagian crantal
B. Bagian caudal
I. Musculi epaxiales
II. Musculi hepaxiales
1. Myocoma
2. Myomer
3. Neptum horizontale
Gambar 11. (Encephalon facies doraolateralis)
Ket :
1. Bubus olfactorius
2. Tractus olfactorius
3. Lobus olfactorius
4. Pallium
5. Mesencephalon
6. Cerebellum
7. Medulla oblongata
8. Corpus striatum
9. Medulla spinalis
4.2 Pembahasan
Setelah di lakukannya praktikum secara eksperimen dapat di peroleh hasil seperti yang telah di gambarkan di atas, ikan yang telah di praktikumkan adalah ikan jantan. Dapat di ketahui ikan jantan, karena ikan yang di bedah tidak memiliki telur di sekitar gonadnya. Jika di lihat dari hasil di atas pada bagian morfologinya sudah dapat di ketahui semua bagian-bagiannya, namun pada saat melakukan pembedahan masih ada bagian yang tidak dapat di ketahui, bahkan ada bagian yang telah hancur. Tidak terlihatnya sebagian struktur anatomi atau hancurnya bagian anatomi dari ikan tersebut karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya yaitu :
1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan, contohnya pada saat melakukan praktikum ada suasana ramai di depan laboraturium, jadi yang seharusnya waktu itu di gunakan untuk meneliti bahan yang ada malahan waktu itu di gunakan untuk mencari tahu tahu apa penyebab ramai-ramai di depan, sehingga pada saat habis waktu dan praktik belum terselesaikan maka ada bagian yang tidak di ketahuinya.
2. Faktor tergesa-gesa
Contohnya, karena ingin cepat selesai jadi pekerjaan di kerjakan dengan terburu-buru dan tidak hati-hati sehingga mengakibatkan salah satu bagian dari anatomi yang pecah atau hancur dan tidak bisa di lihat bagaimana bentuknya.
3. Faktor ketidaktelitian
Karena merasa sudah mengerti jadi pada saat melakukan praktikum tidak teliti, dan mengakibatkan yang seharusnya ada malah tidak ada.
4. Faktor manusia
Faktor manusia, maksudnya karena banyak orang dan ribut sehingga mengganggu konsentrasi dan akhirnya tidak tahu apa yang di dapat dari penelitian yang di lakukan.
BAB V
KESIMPULAN
Bagian morfologi dari Cyprinus carpio adalah :
a. Caput (kepala)
1. Rima oria
2. Fovea nasalis
3. Organon vinus
4. Apparatus opercularis
b. Truncus (badan)
5. Squama
6. Linea literalis
7. Anus
8. Pinnae pecturalis
9. Pinnae abdominalis
10. Pinna analis
11. Pinna dorsalis
c. Cauda (ekor)
12. Pinna caudalis
d. Apparatus opercularis
13. Operculare
14. Praeoperculare
15. Suboperculare
16. Interoperculare
17. Membrane branchiostegalis
18. Radii branchiostegii
e. Squama
19. Sel pigmen
20. Kristal guanin
21. Garis konsentrasi
22. Garis radier
Type cauda adalah type Homocercal
Bagian anatomi dari Cyprinus carpio adalah :
a. Topografi
1. Branchia
2. Cor
3. Hepar
4. Vesika fellea
5. Gonad
6. Intestinum
7. Ren
8. Lien
9. Pneumatocyst
10. Ductus pneumatocyst
11. Muara gonad
12. Anus
b. Sistem digestorium
13. Cavum oris
14. Pharynk
15. Esophagus
16. Ventriculus
17. Interesting
18. Anus
c. Sistem urogenetalia masculina, (gonad)
Gonad ikan Cyprinus carpio adalah jantan
d. Skeleton
19. Centrum
20. Spina neuralis
21. Arcus neuralis
22. Nurapophysis
23. Haemapophysis
24. Arcus haemalis
25. Casta haemalis
e. Sistema muscular
26. M. epaxiales
27. Septum lateralis
28. M. hipoxiales
29. Myocominata
30. Myomer
f. Sistem musculare
31. Bagian crantal
32. Bagian caudal
33. Musculi epaxiales
34. Musculi hepaxiales
35. Myocoma
36. Myomer
37. Neptum horizontale
g. Encephalon facies doraolateralis
38. Bubus olfactorius
39. Tractus olfactorius
40. Lobus olfactorius
41. Pallium
42. Mesencephalon
43. Cerebellum
44. Medulla oblongata
45. Corpus striatum
46. Medulla spinalis
Jumat, 16 Maret 2012
halo semua
saya baru nih di blogger, kenalan yuk.... namaku uci, masih kuliah. dah ya, segitu aj, hhe:)
Langganan:
Postingan (Atom)